Kamis, 13 Juni 2013

Children’s Experiences of Food Insecurity Can Assist in Understanding Its Effect on Their Well-Being

  1. Timothy A. Rehner


Pemahaman tentang pengalaman kerawanan pangan oleh anak-anak sangat penting untuk pengukuran yang lebih baik dan penilaian efeknya terhadap kesehatan gizi, fisik, dan mental anak. Penelitian kualitatif dieksplorasi persepsi anak-anak dari rumah tangga rawan pangan untuk mengidentifikasi persepsi ini dan menggunakannya untuk membangun komponen makanan pengalaman kerawanan anak-anak. Anak-anak (n = 32; 11-16 y tua) dari setelah program sekolah dan sekolah menengah di daerah berpenghasilan rendah berpartisipasi dalam semiterstruktur wawancara mendalam individu. Anak-anak berumur 11 y bisa menggambarkan perilaku yang terkait dengan kerawanan pangan jika mereka telah mengalaminya secara langsung maupun tidak langsung. Menggunakan metode komparatif konstan analisis data kualitatif, deskripsi anak-anak tentang perilaku yang terkait dengan kerawanan pangan dikelompokkan menjadi komponen kuantitas makanan, kualitas aspek makanan, aspek psikologis, dan sosial yang dijelaskan dalam literatur makanan kerawanan rumah tangga. Aspek kuantitas termasuk makan lebih sedikit dari biasanya dan makan lebih atau makan cepat ketika makanan yang tersedia. Aspek kualitas meliputi penggunaan beberapa jenis murah makanan. Aspek psikologis termasuk kekhawatiran / kecemasan / kesedihan tentang pasokan makanan keluarga, perasaan tidak memiliki pilihan dalam makanan yang dimakan, malu / takut dicap sebagai orang miskin, dan upaya untuk melindungi anak-anak. Aspek sosial kerawanan pangan berpusat pada menggunakan jaringan sosial untuk mendapatkan makanan atau uang dan pengucilan sosial. Hasil ini memberikan informasi berharga dalam memahami efek kerawanan pangan pada anak-anak kesejahteraan terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek sosial dan emosional kesejahteraan.

(diterjemahkan oleh: Fadiah A.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar