Pengaruh IT
dalam Ilmu Kesehatan
Telah kita ketahui bahwa teknologi sudah ada sejak
lama dan manusia telah memanfaatkannya sejak dahulu kala. Semakin hari kemajuan
teknologi semakin mengalami perkembangan, tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan
teknologi telah banyak memberikan dampak besar bagi kehidupan kita. Kemajuan
teknologi di akibat dari keinginan manusia yang ingin keluar dari masalah dan
mengininkan hidupnya lebih aman dan praktis. Maka telah banyak bermunculan
alat-alat canggih akibat dari kemajuan teknologi itu sendiri.
Di era globalisasi ini kemajuan teknologi telah
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi itu sendiri telah
merambah di berbagai aspek kehidupan. Aspek kesehatan kini juga telah mengalami
kemajuan yang pesat akibat dampak dari kemajuan teknologi. Banyak temuan-temuan
yang dihasilkan dari kemajuan teknologi ini baik dalam bidang pengorganisasian
rumah sakit, pengbatan, maupun penelitian pengembangan dari ilmu kesehatan itu
sendiri.
Berikut ini
merupakan beberapa yang kita ketahui dan lazim kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari:
·
Ditemukannya
mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat-obat bius, transplantasi vaksinasi bidang
kedokteran dan pengobatan dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat telah
maju dengan pesat. Penemuandalam bidang-bidang tersebut telah membebaskan
manusia dari bahaya maut, akibat penyebaran wabah penyakit yang mengerikan
seperti cacar, typus, malaria, TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.
·
Ditemukannya
alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak. Misalnya mata
(baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan jantung.
·
Diketemukannya
keahlian dalam bidang operasi plastik, sehingga hidung yang pesek dapat
menjadi mancung, dan lain-lain.
·
Diketemukannya
tata menu makan setiap hari. Dengan diketemukannya cara ini, sebagian
besar masyarakat telah mengatur menu makan dengan zatvitamin sehingga dapat
memperlambat keausan setiap organ tubuh manusia dengan begitu akan memberi
kesempatan untuk lebih lama.
·
Diketemukannya
peralatan untuk mengolah sampah dan limbah sehingga sampah dan limbah
tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup manusia.
Akan tetapi kemajuan teknologi atau pun perkembangan
teknologi ini tidak hanya memberikan manfaat atau sisi positifnya saja tapi
juga menimbulkan dampak negatif, beberapa hal berikut ini dampak negatif dari
perkembangan teknologi
Efek Radiasi yang Berpotensi Menghasilkan Penyakit Baru
Salah satu contoh adalah penyakit kanker yang kita ketahui bersama bahwa
hingga saat ini penyakit tersebut belum memiliki obat yang bisa mendeteksi
hingga tercapainya suatu kesembuhan yang sempurna bagi para penderitanya.
Selain itu unsur zat radioaktif yang digunakan untuk mengobati penderita kanker
juga dapat menimbulkan radiasi yang berbahaya, dan tentunya hal tersebut
menjadi cikal bakal suatu penyakit baru yang berbahaya.
Begitu halnya dengan alat komunikasi yang sering kitagunakan. Sejumlah
penelitian yang dilakuan menunjukkan radiasi telepon genggam berakibat buruk
terhadap tubuh manusia. Misalnya meningkatkan risiko terkena tumor telinga dan
kanker otak, berpengaruh buruk pada jaringan otak, merusak dan mengurangi
jumlah sperma hingga 30 persen,mengakibatkan meningioma, neurinoma akustik,
acoustic melanoma, dan kanker kelenjar ludah. Sayangnya, tak satu pun 6 vendor
telepon seluler terbesar dunia merespon hasil-hasil penelitian tersebut.
Meski belum ada kepastian terhadap hasil penelitian ini, pimpinan proyek
penelitian FranzAdlkofer menyarankan tindakan pencegahan dengan
menganjurkanpenggunaan telepon genggam hanya dalam keadaan darurat saja.
Artinya,kalau di sekitar Anda tersedia telepon biasa sebaiknya Anda menghindari
memakai telepon seluler. Atau, menggunakan peralatan hands-free kapan saja
memungkinkan.
Begitu pula dengan halnya computer yang beregenerasi menadi laptop. Mata
adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit akibat kerja, karena
terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan layar monitor
yang terlalu terang dengan warna yang panas seperti warna merah, kuning, ungu,
oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan
cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti
jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata.
Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata.
Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan
pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77% para pemakai layar monitor akan
mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasapegal dan nyeri pada mata, mata
merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata.
Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa mata), kelelahan mata
akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan memfokuskan ke layar
monitorakan jarang berkedip sehingga bola mata cepat menjadi kering dan ini
menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak mata. Ruang berpendingin
(AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena udara ruangan ber AC akan
keringsehingga air mata akan ikut menguap.
Menurut hasil penelitian, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per
hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya
sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut
jauh lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari
radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun.
Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m
Rem per tahun. Akhir-akhir ini banyak dijual kacafilter untuk layar monitor
yang dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar darikomputer. Kaca filter
yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari
cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi.
Efek Ketergantungan
Teknologi yang kian berkembang juga dapat menimbulkan timbal balik yang
bersifat negatif seperti sifat ketergantungan.Parapengkonsumsi obat antibiotik
yang banyak beredar di masyarakat ternyata tidak semata-matahanya mengurangi
keluhan yang ada tetapi juga menimbulkan ketergantungan dengan intensitas yang
berbeda-beda dari masing-masingjenis antibiotik. Tidak hanya sampai pada hal
tersebut, akan tetapi timbulah suatu kemungkian yang menyebabkan penyakit
tersebut memiliki tingkat kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
Pengaruh negatif lain bagi anak, adalah kecendrungan munculnya ‘kecanduan’
anak pada komputer. Kecanduan bermain komputer ditengarai memicu anak menjadi
malas menulis, menggambar ataupun melakukan aktivitas sosial.
Begitu halnya dengan kecenduan computer yang didominasi oleh usia dini.
Kecanduan bermain komputer bisa terjadi terutama karena sejak awal orangtua
tidak membuat aturan bermain komputer. Seharusnya, orang tua perlu membuat
kesepakatan dengan anak soal waktu bermain komputer. Misalnya, anak boleh
bermain komputer sepulang sekolah setelah selesai mengerjakan PR hanya selama
satu jam. Waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur.
Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa
bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik bagi anak.
Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh orang tua, setidaknya
sampai anak berusia 12 tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah
dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik demi mengurangi dampak teknologi
ini.
Terganggunya
Syaraf
Saraf manusia merupakan organ vital yang perlu dilindungi. Namun teknologi
juga menunjukkan indikasi bahwa dalam hal ini berbahaya bagi stabilitas syaraf.
Slah satu contoh printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya
relative lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat
ini printer yang paling rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan
yang tinggid apat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada
kelelahan maupun rasa nyeri.
Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selamakurang dari 8
jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan
kebisingan sekitar 40 – 50 dB. Apabila di dalam ruang kerja terdapat
mesinpendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer.
Repetitive
Strain Injury (RSI)
RSI
merupakan sebuah terminologi yang mengacu pada beberapa variasi keluhan
kerangka otot (musculoskeletal). Ini menyangkut keluhan yang dikenal dengan
sakit urat otot. RSI meliputi gangguan lengan atas berkaitan dengan kerja
(Work-RelatedUpper Limb Disorders) dan luka penggunaan berlebihan yang
berhubungan dengan kerja (Occupational Overuse Injuries).
Keluhan ini
terutama diderita oleh para pekerja dengan posisi duduk yang statis saat
menggunakan komputer atau menggunakan gerakan tangan yang berulang (repetitive)
setiap hari, beban kerjayang statis (seperti menggenggam mouse), membiarkan
lengan membengkok, dan sejenisnya dalam waktu yang cukup lama. Ini akan
bertambah buruk jika tempatkerja tidak didesain secara ergonomis, misalnya
posisi keyboard dan layar monitor yang terlalu tinggi atau terlampau rendah,
kursi tidak menopang badan untuk duduk tegak, dan sebagainya.
Hal ini akan
semakin parah bila ditambah lingkungan kerja yang kurang bergerak,kurang
istirahat, mengandung stress tinggi dengan deadline dan laporan rutin serta
lainnya. Apalagi jika Anda perokok, menderita kegemukan (obesitas), lemah otot
,memiliki tangan yang terasa dingin serta kurang berolah raga. Gejala awal RSI
dapat muncul pada berbagai tempat dari pangkal lengan hingga ke ujung
tangan.Gejala yang menjadi tanda peringatan menyangkut:
·
Kesulitan
membuka dan menutup tangan
·
Otot tangan
terasa kaku (misalnya hingga kesulitan mengancing baju)
·
Kesulitan
menggunakan tangan (untuk membalik halaman buku, memutar tombol atau bahkan
memegang mug)
·
Bangun
dengan rasa sakit di pergelangan tangan atau mati rasa di tangan, terutama di
awal pagi hari
·
Tangan
terasa dingin
·
Tangan
gemetar (tremor)
·
Tangan
terasa canggung, bergetar atau bahkan mati rasa.